Betapa jaman semakin tua saat ini, yang tuntunan sering jadi tontonan, sementara yang totonan malah jadi tuntunan. Barang kali ini tanda-tanda bahwa jaman memang sudah tua.
Kita saksikan dalam keseharian kita, banyak orang yang meniru-niru penampilan yang tidak Islami. Banyak anak lelaki memakai anting-anting, anak perempuan mengenakan koas singlet berjalan ditempat umum dan sebagainya. Tapi anehnya penampilan tersebut diidentikkan sebagai penampilan orang-orang modern.
Tolok ukur peradaban modern diukur dari gaya dan penampilan yang tidak Islami. Dan anehnya hal itu sangat digandrungi dan diidolakan oleh kaum muda. Lalu akhirnya kaum muda kalau tidak mengikuti gaya idolanya katanya ketinggalan jaman alias tidak modern. Masya Allah.
Di tengah peradaban masyarakat yang tidak Islami tersebut, kita bersyukur masih ada segelintir saudara-saudara kita yang sadar dan menyeru untuk kembali ke jalan syariah. Saudara-saudara kita itu tidak bosan-bosannya menyeru dan mengajak untuk kembali kepada gaya hidup yang Islami. Yaitu gaya hidup yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Berat memang tantangan yang mesti dihadapi oleh suadara-saudara kita yang menyeru kepada jalan yang Islami. Banyak caci maki, dikatakan sebagai orang yang aneh, kolot alias tidak modern dan sebagainya. Orang shalat ke masjid dikatakan aneh. Kaum wanita mengenakan jilbab dan berpakaian rapi menutup aurat dikatakan aneh. Kaum lelaki mengenakan kopyah dikatakan aneh. Masya Allah.
Namun dibalik penilaian kaum non Islami yang melihat kita sebagai orang aneh tersebut, sesungguhnya Allah SWT akan memberikan tempat yang mulia di dunia maupun di akhirat. Di dunia kita merasakan ketentraman bathin yang sangat hakiki. Hidup tenang dan bahagia. Dan di akhirat insyaAllah dijamin oleh Allah SWT akan mendapat balasan surga-Nya.
Mari kita siapkan mental di dunia yang fana ini bahwa kita siap menjadi orang aneh, tetapi sesuai jalan syariah. Wallahu alam.
Kita saksikan dalam keseharian kita, banyak orang yang meniru-niru penampilan yang tidak Islami. Banyak anak lelaki memakai anting-anting, anak perempuan mengenakan koas singlet berjalan ditempat umum dan sebagainya. Tapi anehnya penampilan tersebut diidentikkan sebagai penampilan orang-orang modern.
Tolok ukur peradaban modern diukur dari gaya dan penampilan yang tidak Islami. Dan anehnya hal itu sangat digandrungi dan diidolakan oleh kaum muda. Lalu akhirnya kaum muda kalau tidak mengikuti gaya idolanya katanya ketinggalan jaman alias tidak modern. Masya Allah.
Di tengah peradaban masyarakat yang tidak Islami tersebut, kita bersyukur masih ada segelintir saudara-saudara kita yang sadar dan menyeru untuk kembali ke jalan syariah. Saudara-saudara kita itu tidak bosan-bosannya menyeru dan mengajak untuk kembali kepada gaya hidup yang Islami. Yaitu gaya hidup yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Berat memang tantangan yang mesti dihadapi oleh suadara-saudara kita yang menyeru kepada jalan yang Islami. Banyak caci maki, dikatakan sebagai orang yang aneh, kolot alias tidak modern dan sebagainya. Orang shalat ke masjid dikatakan aneh. Kaum wanita mengenakan jilbab dan berpakaian rapi menutup aurat dikatakan aneh. Kaum lelaki mengenakan kopyah dikatakan aneh. Masya Allah.
Namun dibalik penilaian kaum non Islami yang melihat kita sebagai orang aneh tersebut, sesungguhnya Allah SWT akan memberikan tempat yang mulia di dunia maupun di akhirat. Di dunia kita merasakan ketentraman bathin yang sangat hakiki. Hidup tenang dan bahagia. Dan di akhirat insyaAllah dijamin oleh Allah SWT akan mendapat balasan surga-Nya.
Mari kita siapkan mental di dunia yang fana ini bahwa kita siap menjadi orang aneh, tetapi sesuai jalan syariah. Wallahu alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar