shalat sempurna, shalat nabi, sholat nabi, shalat berjamaah, sholat berjamaah, shalat khusyu, sholat khusyu, tentang shalat, tentang sholat, bacaan shalat, bacaan sholat lazada

Selasa, 08 Maret 2011

Meningkatkan Rasa Syukur

Di dalam Al Qur'an telah jelas ada ayat yang menerangkan bahwa "apabila kita bersyukur maka akan semakin bertambah nikmat Allah SWT, tetapi apabila kita tidak pandai bersyukur maka sungguh adzab Allah SWT sangat pedih".

Sadar atau tidak sadar, sungguh sangat banyak nikmat Allah SWT yang telah diberikan kepada kita. Hanya saja kita sering lupa bahwa setiap saat nikmat Allah SWT tidak pernah putus. Suatu misal udara yang kita hirup. Setiap saat kita bisa menghirupnya dengan gratis. Berapa nilai udara yang kita hirup setiap saat ini? Bandingkanlah dengan udara dari tabung oksigen di rumah sakit, berapa harga udara 1 tabung oksigen tersebut?

Itu baru satu contoh udara. Belum lagi nilai kesehatan tubuh, nilai kesehatan rohani, dan nikmat-nikmat yang lain. Sungguh kita tidak akan mampu menghitungnya. Subhanallah.

Allah SWT tidak pernah menuntut bayaran atas nikmat yang telah dianugerahkan kepada kita. Semuanya gratis. Allah SWT hanya menuntut kita untuk pandai bersyukur dan beribadah kepada-Nya. Tuntutan itupun sebenarnya demi keselamatan dan kebahagiaan hidup kita di dunia dan di akhirat kelak. Bukan semata untuk Allah SWT. Allah SWT tetap yang paling Agung, paling Kaya dan paling segala-galanya. Keagungan Allah SWT tidak akan pernah berkurang sedikitpun seandainya seluruh makhluk di langit dan di bumi ini tidak mau beribadah kepada-Nya.

Lalu bagaimana agar rasa syukur kita bertambah? Sebagaimana nasihat para ulama hendaknya kita:

1. Dalam hal urusan dunia, hendaknya kita melihat orang yang berada di bawah kita.
Kalau saat ini kita belum memiliki kendaraan, kemanapun pergi selalu jalan kaki, hendaknya kita bersyukur masih memiliki kaki untuk berjalan. Lihatlah ada sebagian orang yang tidak bisa berjalan karena berbagai sebab.
Kalau saat ini kita baru memiliki sepeda onthel, bersyukurlah karena masih banyak orang yang tidak memiliki sepeda onthel. Begitu seterusnya, kita selalu melihat ke bawah sebagai bahan pembanding kita.

2. Dalam hal urusan akhirat, hendaknya kita melihat orang yang nilai ibadahnya di atas kita.
Jangan pernah merasa bahwa ibadah kita telah sempurna atau bahkan merasa yang paling sempurna. Tuntutlah ilmu akhirat, jangan pandang yang menyampaikan tetapi lihatlah apa isi yang disampaikannya. Nah dengan demikian akan tumbuh semangat dalam diri kita untuk selalu berusaha memperbaiki nilai ibadah kita kepada Allah SWT.

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi diri saya pribadi dan para pembaca sekalian. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...