shalat sempurna, shalat nabi, sholat nabi, shalat berjamaah, sholat berjamaah, shalat khusyu, sholat khusyu, tentang shalat, tentang sholat, bacaan shalat, bacaan sholat lazada

Senin, 28 Februari 2011

Bersiaplah Dikatakan Jadi Orang Aneh

Betapa jaman semakin tua saat ini, yang tuntunan sering jadi tontonan, sementara yang totonan malah jadi tuntunan. Barang kali ini tanda-tanda bahwa jaman memang sudah tua.

Kita saksikan dalam keseharian kita, banyak orang yang meniru-niru penampilan yang tidak Islami. Banyak anak lelaki memakai anting-anting, anak perempuan mengenakan koas singlet berjalan ditempat umum dan sebagainya. Tapi anehnya penampilan tersebut diidentikkan sebagai penampilan orang-orang modern.

Tolok ukur peradaban modern diukur dari gaya dan penampilan yang tidak Islami. Dan anehnya hal itu sangat digandrungi dan diidolakan oleh kaum muda. Lalu akhirnya kaum muda kalau tidak mengikuti gaya idolanya katanya ketinggalan jaman alias tidak modern. Masya Allah.

Di tengah peradaban masyarakat yang tidak Islami tersebut, kita bersyukur masih ada segelintir saudara-saudara kita yang sadar dan menyeru untuk kembali ke jalan syariah. Saudara-saudara kita itu tidak bosan-bosannya menyeru dan mengajak untuk kembali kepada gaya hidup yang Islami. Yaitu gaya hidup yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Berat memang tantangan yang mesti dihadapi oleh suadara-saudara kita yang menyeru kepada jalan yang Islami. Banyak caci maki, dikatakan sebagai orang yang aneh, kolot alias tidak modern dan sebagainya. Orang shalat ke masjid dikatakan aneh. Kaum wanita mengenakan jilbab dan berpakaian rapi menutup aurat dikatakan aneh. Kaum lelaki mengenakan kopyah dikatakan aneh. Masya Allah.

Namun dibalik penilaian kaum non Islami yang melihat kita sebagai orang aneh tersebut, sesungguhnya Allah SWT akan memberikan tempat yang mulia di dunia maupun di akhirat. Di dunia kita merasakan ketentraman bathin yang sangat hakiki. Hidup tenang dan bahagia. Dan di akhirat insyaAllah dijamin oleh Allah SWT akan mendapat balasan surga-Nya.

Mari kita siapkan mental di dunia yang fana ini bahwa kita siap menjadi orang aneh, tetapi sesuai jalan syariah. Wallahu alam.

Selasa, 22 Februari 2011

Penyakit Hati, Cinta Dunia dan Takut Mati

Salah satu penyakit hati yang sering menghinggapi manusia adalah terlalu cinta dunia dan takut akan mati.

Akibat yang ditimbulkan dari penyakit ini diantaranya, orang akan cenderung rakus dan menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan dunia. Hidupya dicurahkan untuk mereguk dunia sepuas-puasnya. Dia akan selalu berusaha mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya. Dia akan sangat perhitungan untuk bersedekah. Akhirnya dia akan menjadi pelit alias kikir. Seolah dia merasa akan hidup selamanya di dunia ini. Pada akhirnya dia akan sangat takut dengan datangnya kematian. Dia takut hartanya untuk siapa sepeninggalnya. Padahal kematian pasti datang pada setiap makhluk yang bernyawa.

Lalu apa kita orang Muslim tidak boleh mengumpulkan harta yang banyak?

Tentu saja kita orang Muslim boleh mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya. Bahkan sangat dianjurkan oleh Rasulullah agar kita menjadi orang yang kaya raya, karena kefakiran (kemiskinan) itu dapat menyebabkan orang menjadi kufur. Akan tetapi di dalam konsep orang Muslim, dalam hal mengumpulkan harta tidak lalu lupa mengumpulkan juga bekal untuk akhirat. Harta yang diperolehnya dibelanjakan di jalan Allah SWT. Harta yang diperolehnya banyak disedekahkan kepada kaum fakir miskin, kegiatan dakwah, sosial dan kegiatan ibadah lainnya.

Orang Muslim sadar bahwa hidup di dunia ini hanya sementara dan harta sekedar pelengkap atau sarana untuk beribadah kepada Allah SWT. Karena dunia ini diciptakan untuk manusia, dan manusia diciptakan untuk beribadah kepada Allah SWT.

Orang Muslim sadar dan yakin bahwa ada kehidupan yang lebih kekal atau abadi setelah hidup yang sementara di dunia ini. Itulah akhirat. Di akhirat kita tidak mengenal batas akhir sampai kapan. Di akhirat itulah kita mempertanggungjawabkan segala amal perbuatan kita selama hidup di dunia ini.

Saudaraku seiman dan seagama kaum Muslimin, selagi masih ada kesempatan mari kita berusaha mengumpulkan harta yang banyak untuk modal beribadah kepada Allah SWT. Tapi jangan lupa pula mengumpulkan bekal untuk kehidupan di akhirat kelak sebanyak-banyaknya.

Ingat dan mari kita renungkan bersama, bahwa:
1. Hidup di dunia ini hanya sementara saja (ibarat cuma mampir minum).
2. Kematian pasti akan menjemput kita, entah kapan waktunya.
3. Setelah kita mati cuma amal sholeh, ilmu yang bermanfaat yang kita ajarkan dan doa anak kita yang sholeh yang akan kita bawa.
4. Harta yang banyak kita kumpulkan dengan susah payah di dunia ini tidak akan kita bawa mati.
5. Semakin banyak harta, semakin besar tanggung jawab kita dihadapan pengadilan Allah SWT.

Semoga bermanfaat. Wallahu alam.

Jumat, 18 Februari 2011

Manajemen Makan

Masalah makan sehari-hari, Rasulullah SAW pernah bersabda yang kurang lebih begini bunyinya "Makanlah setelah lapar, dan berhentilah makan sebelum kenyang".

Barangkali sudah jelas bagi kita makna kalimat pesan Rasulullah SAW tersebut. Akan tetapi bagaimana pelaksanaannya dalam kehidupan kita sehari-hari? Sudahkah kita melaksanakannya? Terus terang saya sendiri juga belum bisa sepenuhnya melaksanakan.

Hikmah yang sekiranya dapat kita petik dari pesan Rasulullah SAW tersebut di antaranya kita akan sehat dengan pola makan yang benar. Kita makan secukupnya saja. Tidak kekurangan makan, dan juga tidak berlebihan. Dengan demikian akan lebih terasa nikmat makanan yang kita santap. Saya jadi teringat ada pepatah yang mengatakan bahwa lauk paling enak untuk makan adalah LAPAR. Betul?
Seenak apapun makanan yang kita hadapi, bila perut sudah kenyang; maka makanan yang enak itu pun jadi tidak enak.

Banyak kita saksikan di masyarakat sekitar kita saat ini, betapa banyak penyakit yang timbul. Ada kolesterol, ada asam urat, ada darah tinggi, ada diabetes dan masih banyak lagi. Semua penyakit itu tidak pandang bulu. Yang tua atau yang muda, semua bisa terkena penyakit itu. Masya Allah.

Kalau kita mau jujur, barangkali sumber penyakit-penyakit itu berasal dari makanan yang kita makan. Maunya makan yang serba enak, maunya makan yang serba praktis / instan. Sudah kenyang, paksa terus untuk makan. Yang penting terasa enak dan lidah masih mau menerimanya. Ditambah lagi kurang senang berolah raga. Wah, pasti banyak tuh penyakit yang ingin bersarang di tubuh kita. Na'udzubillah min zalik.

Mari kita berusaha melaksanakan pesan Rasulullah SAW tersebut di atas agar badan kita sehat, kemudian kita pergunakan untuk beribadah kepada Allah SWT semaksimal mungkin.

Selasa, 15 Februari 2011

Hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW

Hari ini tepat tanggal 12 Rabiul Awal 1432 H. bertepatan dengan tanggal 15 Februari 2011. Sebagaimana biasa setiap tanggal 12 Rabiul Awal, kita umat Muslim selalu memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Ada yang memperingatinya tepat pada hari ini, tetapi ada juga yang lebih dulu memperingati atau bahkan ada juga yang memperingatinya nanti setelah lewat tanggal 12 Rabiul Awal ini. Insya Allah semuanya afdol.

Semangat memperingati maulid Nabi besar Muhammad SAW yang diadakan setiap tahun menunjukkan gairah betapa kita mencintai beliau. Meski sudah 14 abad lamanya, tetapi gairah itu terus menggelora sebagai cermin keimanan kita dan cinta kita kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.

Semoga semangat maulid tahun ini memberikan hikmah yang banyak bagi kita kaum Muslim. Yaitu semakin sadarnya kita untuk selalu berupaya mengerjakan sunah-sunah beliu sesuai dengan kemampuan kita masing-masing.

Menjalankan sunah Nabi Muhammad SAW, adalah cermin kecintaan kita kepada beliau. Jangan sampai cermin kecintaan kita berhenti sampai pada memperingati maulid saja, tetapi hendaknya kita terapkan atau kita praktekkan apa-apa yang telah diajarkan Rasulullah dalam kehidupan kita sehari-hari.

Itulah hikmah maulid yang perlu kita renungkan kembali, sudah seberapakah cinta kita kepada Rasulullah SAW? Sudahkah kita melaksanakan sunahnya secara istiqomah, mesti cuma 1 sunnah saja?

Contoh konkrit, sudahkah kita bersegera menuju masjid pada saat adzan dikumandangkan untuk shalat berjamaah? Sudahkah kita secara istiqomah melaksanakan shalat malam? Sudahkan kita melaksanakan silaturahmi ke rumah saudara-saudara Muslim kita? Sudahkah kita membiasakan diri menebar salam dan berjabat tangan dengan saudara Muslim? Dan tentu masih banyak sekali sunah Rasulullah SAW yang lainnya.

Mari kita sama-sama saling mengingatkan, untuk mulai malaksanakan sunah Rasulullah SAW semampu kita secara istiqomah. Akhirnya kita memohon kepada Allah SWT, semoga Allah SWT memberi kekuatan kepada kita untuk istiqomah melaksanakan sunah Rasulullah SAW. Amin.

Sabtu, 12 Februari 2011

Mari Shalat Berjamaah

Shalat adalah perintah Allah SWT dan shalat berjamaah adalah sunah Rasulullah SAW.

Shalat berjamaah di masjid bagi kaum pria adalah hal yang sangat disunahkan. Bahkan ada sebuah hadist yang agak keras mengatakan bahwa "tidak dianggap shalat bagi seorang muslim yang dekat dengan masjid, kecuali shalat berjamaah di masjid".

Keutamaan shalat berjamaah di masjid tentu saja kita semua sudah mengetahuinya, diantaranya adalah:

1. Orang yang shalat berjamaah di masjid akan mendapat pahala 27 kali lipat dari pada shalat sendirian di rumah. Ada yang berpendapat bahwa pahala 27 derajad ini untuk shalat yang bacaan imamnya dikeraskan seperti shalat Magrib, Isya dan Subuh. Sedangkan shalat Dzuhur dan Asar pahalanya 25 derajad.

2. Orang yang akan shalat berjamaah di masjid dan dalam keaadan sudah berwudlu dari rumah, setiap langkah kaki kanannya akan menaikkan derajadnya dan setiap langkah kaki kiri akan mengurangi dosanya.

3. Doa pada saat menunggu datangnya iqomat untuk shalat berjamaah di masjid, merupakan saat yang sangat mustajab dan doa akan terjawab oleh Allah SWT.

4. Orang yang shalat berjamaah di masjid lima waktu sehari semalam (shalat wajib) selama 40 hari berturut-turut dengan tidak tertinggal takbiratul ula (permulaan) bersama imam akan terhindar dari sifat munafik dan diampuni dosa-dosanya.

Itulah beberapa keutamaan shalat berjamaah di masjid (khususnya shalat wajib 5 waktu) yang sangat ditekankan bagi kaum pria. Sedangkan kaum wanita cukup shalat di rumah menjadi imam bagi anak wanitanya. Dia akan mendapat pahala 28 derajad, yaitu 27 derajad karena mengijinkan suaminya shalat berjamaah di masjid dan 1 derajad dari shalatnya sendiri.

Sedangkan shalat sunah sebaiknya dilakukan di rumah saja. Hal ini agar rumah kita tidak seperti kuburan yang tidak pernah dipakai untuk shalat.

Semoga tulisan pendek ini bermanfaat bagi diri saya sendiri khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Amin

Senin, 07 Februari 2011

Manifestasi Shalat Sebagai Tiang Agama

Sebuah hadist Rasulullah SAW mengatakan yang kurang lebih artinya "Shalat itu tiang agama, barang siapa mendirikan shalat berarti menegakkan agama dan barang siapa meninggalkan shalat berarti dia telah merobohkan agama".

Sekarang timbul pertanyaan, bagaimana shalat kita selama ini? Sudahkah kita melaksanakan sesuai dengan contoh dari Rasulullah? Atau bahkan masuk ke dalam golongan yang merobohkan agama? Na'udzubillah min zalik.

Kita semua tahu bahwa amalan shalat adalah perkara pertama dan utama yang akan dihisap oleh Allah SWT di akhirat kelak. Bila shalat kita baik, insyaAllah amalan kita yang lainpun akan ikut baik. Tetapi sebaliknya apabila shalat kita rusak maka semua amalan kita yang lain juga akan tertolak.

Kita mesti jujur pada diri kita masing-masing, bahwa selama ini barang kali urusan shalat ini masih kita nomorkan diurutan ke berapa dari aktivitas keseharian kita. Belum menjadi prioritas utama pada saat datangnya waktu shalat. Contohnya pada saat kita mendengar seruan adzan dari masjid, kita tidak segera ambil bagian untuk pergi ke masjid mendirikan shalat. Kita masih asyik terus dengan urusan dunia kita. Ah, masalah shalat bisa saja nanti. MasyaAllah. Bagaimana kita mau dimuliakan oleh Allah SWT, kalau kita sendiri saja tidak segera memuliakannya pada saat datangnya waktu shalat?

Mari saudaraku, tegakkan shalat dengan sabar dan istiqomah. Kemudian mari kita biasakan selalu shalat berjamaah di masjid (khususnya shalat wajib 5 waktu). Semoga Allah SWT memberikan kekuatan kepada kita semua agar selalu bisa istiqomah melaksanakan shalat 5 waktu berjamaah di masjid.

Dapatkan e-book "Memahami bacaan shalat" secara gratis, dengan mendaftar pada http://shalatsempurna.com/?id=nomo



Sabtu, 05 Februari 2011

Ternyata Tiket ke Surga itu Lebih Murah Daripada Tiket ke Neraka

MasyaAllah, dalam perjalanan saya ke tempat kerja pagi ini, terbesit dalam pikiran saya bahwa "ternyata tiket ke surga itu lebih murah daripada tiket ke neraka".

Hitungan dalam pikiran saya tersebut cuma berdasarkan hitungan matematis dunia secara materi. Juga tidak berdasarkan hasil survey atau apalah namanya. Saya bayangkan perincian biaya untuk tiket ke Surga ternyata bisa kita peroleh dengan biaya sangat murah atau bahkan GRATIS. Buktinya?

- Kita jalan ke masjid yang ada dekat rumah kita untuk sholat berjamaah 5 waktu sehari GRATIS.
- Kita mau bayar sodaqoh ke kotak amal di masjid bisa mulai Rp 500,--, Rp 1000,-- atau bahkan GRATIS kalau kita tidak ikhlas.
- Kita mengajak keluarga, teman, atau tetangga ke masjid untuk sholat berjamaah, GRATIS.
- Kita tersenyum manis kepada keluarga, teman dan tetangga GRATIS.
Dan tentu saja masih sangat banyak yang lain dengan biaya sangat murah bahkan bisa gratis.

Lha kalau tiket ke neraka wow bisa sangat mahal, buktinya?
- Jalan ke tempat maksiat untuk judi, dan sebagainya mesti pakai modal duit besar.
- Minum-minuman keras, wow harganya pasti lebih mahal dari pada air mineral.
- Konsumsi narkoba, wow pasti harganya jauh lebih mahal dibandingkan harga jamu untuk stamina.
Dan tentu masih banyak lagi yang lain, silakan cari sendiri.

Nah sekarang, mari kita raih Surga dengan harga tiket murah bahkan gratis. Mau? InsyaAllah selama masih ada iman di dalam dada kita, pasti mau dong.






Jumat, 04 Februari 2011

Amar Ma'ruf Nahi Munkar

Banyak ayat Al Qur'an maupun hadist Nabi Muhammad SAW yang memerintahkan kita untuk ber-amar ma'ruf nahi munkar. Yaitu perintah untuk menyeru (dakwah) kepada kebajikan dan meninggalkan perbuatan munkar.

Apabila kita mengkaji semua ayat Al Qur'an dan hadist tersebut, berartilah bahwa setiap kita umat muslim memiliki kewajiban untuk berdakwah.Ya, dakwah mesti harus kita sampaikan meski kemampuan kita cuma hafal 1 ayat.

Dengan berdakwah, pada hakikatnya kita mendakwahi diri kita sendiri.Seperti halnya saya menulis di blog ini, pada hakikatnya bukan saya mendakwahi para ustadz atau ulama yang ilmunya sudah sangat tinggi. Saya sadar kemampuan dan pengetahuan saya masih sangat-sangat terbatas. Akan tetapi dengan niatan untuk belajar, saya menulis di blog ini yang intinya saya mendakwahi diri saya sendiri.

Kegiatan dakwah ini harus kita budayakan mulai dari diri kita sendiri, lalu ke dalam keluarga kita dan lingkungan kita. Kita dakwah tidak harus berpidato di atas podium, tetapi bisa saja kita lakukan dengan membiasakan diri berbicara masalah agama di setiap kesempatan dengan keluarga kita maupun teman-teman kita. Di rumah, di kantor, di sekolah atau di warung-warung pun bisa kita berdakwah. Yaitu berbicara hal-hal yang bermanfaat untuk kebajikan umat agar selamat di dunia dan akhirat. Itulah dakwah. Simple tapi mengapa dibuat sulit?

Pentingnya ber-amar ma'ruf nahi munkar atau dakwah ini sudah sangat mendesak bila kita mencermati kondisi masyarakat sekeliling kita saat ini. Seolah tugas dakwah hanya tugas para ulama atau ustadz saja. Sehingga banyak kemungkaran kita lihat di masyarakat semakin merajalela. Barang kali timbulnya kenakalan remaja atau pun juga kenakalan orang tua karena kurangnya kita peduli akan kegiatan dakwah ini. Mari kita belajar peduli, menyampaikan hal-hal yang ma'ruf dan sedapat mungkin mencegah yang munkar. Atau setidaknya kita merasa tidak senang apabila kita melihat perbuatan munkar.

Semoga bermanfaat dan menggugah kesadaran kita bersama akan pentingnya tugas dakwah. Amin







Kamis, 03 Februari 2011

Ingat Mati

Dengan telah diijinkannya kita kaum Muslimin untuk berziarah kubur, tentunya banyak hikmah yang dapat diambil dari berziarah kubur tersebut. Diantara hikmah yang pasti adalah mengingatkan kepada kita akan datangnya masa kematian pada setiap kita manusia. Entah kapan waktunya, tapi pasti datangnya.

Kematian bisa terjadi pada semua makhluk Allah SWT yang bernyawa. Akan tetapi kematian bagi manusia pada hakekatnya merupakan awal sebuah kehidupan baru. Ya, kita yakin seyakin-yakinnya sesuai dengan keimanan kita bahwa kematian hanyalah perpindahan tempat hidup kita. Pada saat ini kita sedang hidup di dunia, setelah mati kita akan hidup di alam kubur. Di alam kubur menunggu hingga datangnya hari qiamat.

Sesuatu yang pasti bahwa hidup di alam kubur dan akhirat tidak akan pernah berakhir. Kita tidak bisa lagi kembali ke dunia. Kita akan abadi selama-lamanya. Lalu, sudahkah kita mempersiapkan untuk kehidupan yang kekal abadi itu?

Saat inilah waktu yang tepat untuk mengumpulkan bekal guna sebuah kehidupan yang kekal. Betapa singkat hidup di dunia ini. Sungguh sangat rugi bila kita lengah dan tidak segera mengumpulkan bekal untuk kehidupan kita di akhirat kelak.

Saudaraku, mari kita saling mengingatkan. Jangan kita lengah dan terlena akan indahnya permainan hidup di dunia ini. Ingat mati, akan menambah spirit kita untuk berusaha semaksimal mungkin mengumpulkan bekal bagi kehidupan di akhirat kelak. Ingat mati, akan memacu semangat kita untuk beribadah, beramal sholeh, bekerja keras mencari rezeki Allah yang halal yang semuanya akan bernilai ibadah kepada Allah SWT.

Semoga tulisan ini menggugah kita semua untuk saling mengingatkan dalam hal kebajikan. Jangan silau dan bersedih hati akan kehidupan dunia yang sementara ini. Amin



Selasa, 01 Februari 2011

Rendah Hati

Tak pantas kiranya manusia untuk sombong. Tapi kenapa kebanyakan kita manusia sombong dengan sesuatu yang dianugerahkan Allah kepada kita. Kita lupa bahwa sesungguhnya kita tak berdaya. Kita lupa bahwa sesungguhnya kita bukan apa-apa. Kita hanyalah makhluk Allah SWT yang sangat lemah.

Atas kelemahan dan ketakberdayaan manusia itulah Allah SWT menganugerahkan kepada manusia akal dan pikiran. Sehingga terciptalah makhluk yang paling sempurna di dunia ini. Akan tetapi kesempurnaan ciptaan Allah atas diri kita, akan menjadi sebaliknya menjadi makhluk paling hina di dunia ini manakala kita memiliki rasa sombong dan tidak mau berbakti kepada Allah SWT.

Itulah pentingnya kita belajar untuk menjadi orang yang rendah hati. Rendah hati berarti tidak sombong. Jangan salah arti rendah hati identik dengan rendah diri. Orang yang rendah hati akan mudah menerima hidayah atau petunjuk dari Allah SWT. Orang yang rendah hati akan selalu terbuka terhadap sesuatu kebenaran. Dengan demikian akan semakin tercerahkan mata hati dan kehidupan lahiriahnya. Hal ini selalu nampak adanya optimisme dalam kehidupannya yang selalu bersandar kepada Allah SWT. Selalu penuh pengharapan akan karunia dan rahmat Allah. Selalu optimis bahwa hidup di dunia ini hanyalah sementara saja.

Sebaliknya orang yang sombong hatinya akan tertutup dari hidayah Allah SWT. Hatinya selalu menolak sesuatu kebenaran yang disampaikan kepadanya. Akibatnya, hidupnya terkungkung oleh kesombongannya. Mudah putus asa. Mudah frustrasi. Takut mati dan menyangka hidup hanya di dunia ini saja.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...