Tuk Tuk (Taxi kota Bangkok) |
Selasa, 12 Maret 2013 seperti biasa saya bangun pagi pukul
04.00 lalu mandi dan sholat subuh. Hari
ini masih ada waktu sampai pukul 12.00 siang untuk jalan-jalan alias wisata di dalam kota Bangkok .
Rencana setelah wisata di dalam kota Bangkok sampai pukul
12.00 siang langsung berangkat ke Bandara Suvarnabhumi untuk terbang menuju
Mumbai – India
pukul 15.00.
Pagi itu karena tidak ada aktivitas di kamar hotel, segera
saya turun ke ruang lobi dan melihat-lihat keramaian aktivitas pagi di kota Bangkok
sambil menunggu tibanya waktu makan pagi. Pukul 06.00 pagi jalanan di kota Bangkok
sudah terlihat ramai. Meski kata tour leader bulan Maret adalah bulan libur
sekolah, sehingga jalanan tidak seramai waktu bukan musim libur sekolah. Yah,
bulan Maret adalah bulan menjelang musim panas di Thailand , sehingga pada bulan Maret
sampai April anak-anak sekolah diliburkan.
Tepat pukul 06.30 waktu makan pagi sudah tiba. Segera kami
serombongan menuju tempat makan di lantai 2. Tersaji menu nasi goreng, telur
goreng, bakmi goreng, capcai, roti tawar beserta selai juga tersedia minuman
kopi dan tes panas serta jus dan air putih. Ada salah satu teman saya yang tidak mau
makan nasi
goreng atau masakan lainnya karena kawatir akan kehalalan masakan
tersebut. Akhirnya teman tersebut cukup makan roti panggang. Kalau bagi saya
sendiri cukup berprasangka baik saja bahwa makanan itu semuanya halal. Kalau
toh ada yang subhat atau bahkan haram, yah saya anggap dalam kondisi darurat
dan mesti untuk kesehatan Insya Allah tidak berdosa alias jadi halal.
Setelah makan pagi kami santai-santai saja dulu sambil
menunggu jemputan bis wisata yang akan membawa kami keliling ke beberapa tempat
wisata di kota Bangkok . Tepat pukul 08.00 bis wisata yang
membawa kami datang dan langsung meluncur keliling kota
Bangkok .
Di sepanjang perjalanan kami mendapat banyak penjelasan
tentang kota Bangkok dari tour leader. Pertama yang kami
lihat banyak para Biksu yang berpakaian oranye pagi itu keliling kota berjalan kaki. Kata
tour leader mereka para biksu tersebut mengambil jatah sedekah dari para
dermawan yang akan diberikan kepada anak-anak asuhannya. Di samping mengambil
jatah sedekah (makanan), mereka juga memberikan semacam kotbah singkat kepada
masyarakat umum yang dijumpainya. Itulah mengapa yang namanya budi pekerti di Thailand
sangat kental tertanam sejak masih kanak-kanak sampai orang tua. Karena setiap
hari masyarakat di sana
selalu mendapat pencerahan dari para biksu yang berkeliling tersebut.
Kemudian kami juga banyak menjumpai sungai-sungai yang
melintas di kanan atau kiri jalan raya di dalam kota
Bangkok .
Sungainya bersih dan airnya pun kelihatan jernih. Kata tour leader setiap
sungai di dalam kota Bangkok dilengkapi dengan semacam kincir air
yang akan mensupplai oksigen ke air. Sehingga air akan tetap terjaga bersih dan
jenih. Pada musim penghujan pun tidak pernah terjadi luapan air yang mengakibatkan banjir.
Tanpa terasa kami sudah tiba di tempat tujuan wisata yang
pertama yaitu, kuil Budha dengan patung Budhanya yang terbuat dari emas seberat
5 ton (5.000 kg). Patung Budha dari emas seberat 5 ton tersebut merupakan
kumpulan sumbangan emas dari masyarakat Thailand . Sedangkan mata patung
Budha emas tersebut terbuat dari batu permata yang merupakan sumbangan dari
raja Thailand .
Patung Budha Emas 5 ton |
Kalau kita ingin menyaksikan langsung patung Budha emas
tersebut kita mesti harus naik ke lantai 4 di kuil tersebut. Pada saat kita
mencapai lantai 4, kita harus melepas alas kaki dan melalui karpet merah kita
akan masuk ke dalam ruangan patung Budha emas tersebut. Kita juga diperbolehkan
mengambil foto di dalam ruangan tersebut. Setelah puas melihat-lihat sekitar
kuil patung Budha emas yang memakan waktu lebih kurang 30 – 45 menit, kami
melanjutkan perjalanan ke tempat wisata yang kedua yaitu Pabrik kerajinan dari
kulit.
Bis wisata yang kami tumpangi meluncur menuju pabrik
kerajinan kulit. Tidak terlalu jauh dari
kuil Budha emas sampailah kami di pabrik kerajinan kulit. Begitu masuk
ke dalam ruangan semacam teras di showroom pabrik tersebut, kami langsung
disambut oleh seorang pramuniaga yang pandai berbahasa Indonesia . Dia menjelaskan
jenis-jenis kulit yang dipergunakan untuk memproduksi tas, dompet, ikat
pinggang dan lain-lain. Ada kulit ikan pari,
kulit ular, kulit biawak sampai kulit gajah pun ada di sana . Setelah penjelasan dirasa cukup, kami
dipersilakan masuk ke dalam ruang showroom. Wow, ternyata di dalamnya semacam
toko kerajinan kulit. Tersedia berbagai macam produk dari kulit ada dompet, tas
berbagai model, ikat pinggang dan lain-lain. Di setiap counter dijaga 1 atau 2
orang pramuniaga yang siap melayani kita. Harganya pun bervariasi tergantung
jenis produknya.
Tanpa terasa waktu di pabrik kerajinan kulit pun berakhir
dan kami harus melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan wisata berikutnya yaitu
pusat kerajinan batu permata. Beberapa menit perjalanan bis yang mengantar kami
pun sampailah di tempat pusat kerajinan batu permata. Wow di showroom pabrik
permata yang cukup luas dan sejuk ini tersedia berbagai macam produk perhiasan
ada kalung, gelang, cincin dan sebagainya yang semuanya berhiaskan batu
permata. Lagi-lagi di sini kami juga menemukan seorang pramuniaga yang fasih
berbahasa Indonesia .
Dia pandai sekali menawarkan barang dagangannya dalam bahasa Indonesia . Rupanya bahasa Indonesia
sudah sangat akrab bagi mereka. Setelah keliling showroom melihat-lihat doang,
akhirnya kami melanjutkan ke tempat tujuan wisata berikutnya yaitu pabrik Madu
(Honey Royal Jelly).
Tujuan terakhir wisata kota Bangkok adalah pabrik madu
(Honey Royal Jelly). Berbagai macam produk dari madu tersedia di pabrik /
showroom ini. Tetapi yang paling terkenal adalah produk Honey Royal Jelly. Wah,
bagi teman-teman saya yang sangat perhatian terhadap vitalitas dan kesehatannya
sungguh tidak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk memborong Honey Royal Jelly
produk Thailand .
Untuk menghindari pemeriksaan di bandara, semua honey royal jelly maupun madu
yang dibeli teman-teman dikumpulkan dalam satu kardus kemudian ditutup rapat.
Dengan cara demikian pihak bandara paham bahwa itu barang makanan yang tidak
berbahaya meski kemasannya berupa botol.
Puas melihat-lihat dan memborong aneka produk dari madu di Bangkok , tibalah saatnya
kami segera ke bandara karena waktu telah menunjukkan pukul 12.00 siang. Segera
bus wisata yang kami tumpangi membawa kami ke bandara dan tiba di bandara
sekitar pukul 13.00. Setiba di bandara kami langsung sholat jamak Dzuhur dan
Asar. Untuk urusan check in di bandara ditangani oleh tour leader kami. Selesai
sholat kami menunggu hingga proses check in selesai. Ada hal yang janggal
terjadi di bandara waktu cek in tersebut, yaitu kami masing-masing per orang
diminta biaya Airport Tax sebesar Rp 250.000,-- alasannya karena kami meski pun
cuma transit tapi sempat keluar bandara dan bermalam di Bangkok. Tidak mengapa,
kami pun masing-masing membayar airport tax tersebut. Akhirnya proses check in
selesai sekitar pukul 14.30. Segara kami boarding pesawat menuju Mumbai – India .
Perjalanan Bangkok – Mumbai katanya memerlukan waktu sekitar 3 jam lebih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar