shalat sempurna, shalat nabi, sholat nabi, shalat berjamaah, sholat berjamaah, shalat khusyu, sholat khusyu, tentang shalat, tentang sholat, bacaan shalat, bacaan sholat lazada

Sabtu, 15 Juni 2013

Wisata Di Dalam Kota Bangkok

Tuk Tuk (Taxi kota Bangkok)
Selasa, 12 Maret 2013 seperti biasa saya bangun pagi pukul 04.00 lalu mandi dan sholat subuh.  Hari ini masih ada waktu sampai pukul 12.00 siang untuk jalan-jalan alias wisata di dalam kota Bangkok. Rencana  setelah wisata di dalam kota Bangkok sampai pukul 12.00 siang langsung berangkat ke Bandara Suvarnabhumi untuk terbang menuju Mumbai – India pukul 15.00.

Pagi itu karena tidak ada aktivitas di kamar hotel, segera saya turun ke ruang lobi dan melihat-lihat keramaian aktivitas pagi di kota Bangkok sambil menunggu tibanya waktu makan pagi. Pukul 06.00 pagi jalanan di kota Bangkok sudah terlihat ramai. Meski kata tour leader bulan Maret adalah bulan libur sekolah, sehingga jalanan tidak seramai waktu bukan musim libur sekolah. Yah, bulan Maret adalah bulan menjelang musim panas di Thailand, sehingga pada bulan Maret sampai April anak-anak sekolah diliburkan.

Tepat pukul 06.30 waktu makan pagi sudah tiba. Segera kami serombongan menuju tempat makan di lantai 2. Tersaji menu nasi goreng, telur goreng, bakmi goreng, capcai, roti tawar beserta selai juga tersedia minuman kopi dan tes panas serta jus dan air putih. Ada salah satu teman saya yang tidak mau makan nasi
goreng atau masakan lainnya karena kawatir akan kehalalan masakan tersebut. Akhirnya teman tersebut cukup makan roti panggang. Kalau bagi saya sendiri cukup berprasangka baik saja bahwa makanan itu semuanya halal. Kalau toh ada yang subhat atau bahkan haram, yah saya anggap dalam kondisi darurat dan mesti untuk kesehatan Insya Allah tidak berdosa alias jadi halal.

Setelah makan pagi kami santai-santai saja dulu sambil menunggu jemputan bis wisata yang akan membawa kami keliling ke beberapa tempat wisata di kota Bangkok. Tepat pukul 08.00 bis wisata yang membawa kami datang dan langsung meluncur keliling kota Bangkok.

Di sepanjang perjalanan kami mendapat banyak penjelasan tentang kota Bangkok dari tour leader. Pertama yang kami lihat banyak para Biksu yang berpakaian oranye pagi itu keliling kota berjalan kaki. Kata tour leader mereka para biksu tersebut mengambil jatah sedekah dari para dermawan yang akan diberikan kepada anak-anak asuhannya. Di samping mengambil jatah sedekah (makanan), mereka juga memberikan semacam kotbah singkat kepada masyarakat umum yang dijumpainya. Itulah mengapa yang namanya budi pekerti di Thailand sangat kental tertanam sejak masih kanak-kanak sampai orang tua. Karena setiap hari masyarakat di sana selalu mendapat pencerahan dari para biksu yang berkeliling tersebut.

Kemudian kami juga banyak menjumpai sungai-sungai yang melintas di kanan atau kiri jalan raya di dalam kota Bangkok. Sungainya bersih dan airnya pun kelihatan jernih. Kata tour leader setiap sungai di dalam kota Bangkok dilengkapi dengan semacam kincir air yang akan mensupplai oksigen ke air. Sehingga air akan tetap terjaga bersih dan jenih. Pada musim penghujan pun tidak pernah terjadi luapan air  yang mengakibatkan banjir.

Tanpa terasa kami sudah tiba di tempat tujuan wisata yang pertama yaitu, kuil Budha dengan patung Budhanya yang terbuat dari emas seberat 5 ton (5.000 kg). Patung Budha dari emas seberat 5 ton tersebut merupakan kumpulan sumbangan emas dari masyarakat Thailand. Sedangkan mata patung Budha emas tersebut terbuat dari batu permata yang merupakan sumbangan dari raja Thailand.
Patung Budha Emas 5 ton
Kalau kita ingin menyaksikan langsung patung Budha emas tersebut kita mesti harus naik ke lantai 4 di kuil tersebut. Pada saat kita mencapai lantai 4, kita harus melepas alas kaki dan melalui karpet merah kita akan masuk ke dalam ruangan patung Budha emas tersebut. Kita juga diperbolehkan mengambil foto di dalam ruangan tersebut. Setelah puas melihat-lihat sekitar kuil patung Budha emas yang memakan waktu lebih kurang 30 – 45 menit, kami melanjutkan perjalanan ke tempat wisata yang kedua yaitu Pabrik kerajinan dari kulit.

Bis wisata yang kami tumpangi meluncur menuju pabrik kerajinan kulit. Tidak terlalu jauh dari  kuil Budha emas sampailah kami di pabrik kerajinan kulit. Begitu masuk ke dalam ruangan semacam teras di showroom pabrik tersebut, kami langsung disambut oleh seorang pramuniaga yang pandai berbahasa Indonesia. Dia menjelaskan jenis-jenis kulit yang dipergunakan untuk memproduksi tas, dompet, ikat pinggang dan lain-lain. Ada kulit ikan pari, kulit ular, kulit biawak sampai kulit gajah pun ada di sana. Setelah penjelasan dirasa cukup, kami dipersilakan masuk ke dalam ruang showroom. Wow, ternyata di dalamnya semacam toko kerajinan kulit. Tersedia berbagai macam produk dari kulit ada dompet, tas berbagai model, ikat pinggang dan lain-lain. Di setiap counter dijaga 1 atau 2 orang pramuniaga yang siap melayani kita. Harganya pun bervariasi tergantung jenis produknya.

Tanpa terasa waktu di pabrik kerajinan kulit pun berakhir dan kami harus melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan wisata berikutnya yaitu pusat kerajinan batu permata. Beberapa menit perjalanan bis yang mengantar kami pun sampailah di tempat pusat kerajinan batu permata. Wow di showroom pabrik permata yang cukup luas dan sejuk ini tersedia berbagai macam produk perhiasan ada kalung, gelang, cincin dan sebagainya yang semuanya berhiaskan batu permata. Lagi-lagi di sini kami juga menemukan seorang pramuniaga yang fasih berbahasa Indonesia. Dia pandai sekali menawarkan barang dagangannya dalam bahasa Indonesia. Rupanya bahasa Indonesia sudah sangat akrab bagi mereka. Setelah keliling showroom melihat-lihat doang, akhirnya kami melanjutkan ke tempat tujuan wisata berikutnya yaitu pabrik Madu (Honey Royal Jelly).

Tujuan terakhir wisata kota Bangkok adalah pabrik madu (Honey Royal Jelly). Berbagai macam produk dari madu tersedia di pabrik / showroom ini. Tetapi yang paling terkenal adalah produk Honey Royal Jelly. Wah, bagi teman-teman saya yang sangat perhatian terhadap vitalitas dan kesehatannya sungguh tidak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk memborong Honey Royal Jelly produk Thailand. Untuk menghindari pemeriksaan di bandara, semua honey royal jelly maupun madu yang dibeli teman-teman dikumpulkan dalam satu kardus kemudian ditutup rapat. Dengan cara demikian pihak bandara paham bahwa itu barang makanan yang tidak berbahaya meski kemasannya berupa botol.

Puas melihat-lihat dan memborong aneka produk dari madu di Bangkok, tibalah saatnya kami segera ke bandara karena waktu telah menunjukkan pukul 12.00 siang. Segera bus wisata yang kami tumpangi membawa kami ke bandara dan tiba di bandara sekitar pukul 13.00. Setiba di bandara kami langsung sholat jamak Dzuhur dan Asar. Untuk urusan check in di bandara ditangani oleh tour leader kami. Selesai sholat kami menunggu hingga proses check in selesai. Ada hal yang janggal terjadi di bandara waktu cek in tersebut, yaitu kami masing-masing per orang diminta biaya Airport Tax sebesar Rp 250.000,-- alasannya karena kami meski pun cuma transit tapi sempat keluar bandara dan bermalam di Bangkok. Tidak mengapa, kami pun masing-masing membayar airport tax tersebut. Akhirnya proses check in selesai sekitar pukul 14.30. Segara kami boarding pesawat menuju Mumbai – India. Perjalanan Bangkok – Mumbai katanya memerlukan waktu sekitar 3 jam lebih.

Tepat pukul 15.00 pesawat Jetair – India yang kami tumpangi tinggal landas meninggalkan Bangkok menuju Mumbai – India. Selamat tinggal kota Bangkok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...