Halaman Masjid Nabawi di waktu Malam |
Jum’at, 15 Maret 2013 adalah hari ketiga kami berada di kota Madinah.
Alhamdulillah pada hari ini kami bisa menunaikan sholat Jum’at di masjid
Nabawi. Beberapa keistimewaan sholat di masjid Nabawi di antaranya adalah nilai
sholat kita akan dilipatgandakan 1.000 (seribu) kali di bandingkan sholat di
tempat lain kecuali di masjid Al-Haram, sebagaimana bunyi hadist di bawah ini:
Dari Abu Hurairah
Radhiallahu Anhu dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, bahwa beliau bersabda:
صَلَاةٌ فِي مَسْجِدِي هَذَا أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلَاةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلَّا الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ
“Shalat di masjidku ini lebih baik daripada 1000 shalat di tempat lain, kecuali di Masjid Al-Haram.” (HR. Muslim no. 1394)
صَلَاةٌ فِي مَسْجِدِي هَذَا أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلَاةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلَّا الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ
“Shalat di masjidku ini lebih baik daripada 1000 shalat di tempat lain, kecuali di Masjid Al-Haram.” (HR. Muslim no. 1394)
Sayangnya program umroh kami hanya 3 hari saja di Madinah.
Sehingga hari itu merupakan hari terakhir kami di Madinah dan bekesempatan
sholat Jum’at berjamaah di masjid Nabawi. Memang rasanya sangat
kurang, tetapi
apa boleh buat. Ada sebagian pendapat tentang keutamaan sholat Arbain, yaitu
sholat wajib sebanyak 40 kali di masjid Nabawi, yang berarti kita harus tinggal di Madinah
selama 8 hari, sebagaimana didasarkan pada hadist riwayat Anas di bawah ini:
Bahwa Rasulullah
SAW bersabda,"Barang siapa shalat di masjidku (Nabawi) empat puluh kali shalat yang
tidak terputus, maka ia akan ditulis terbebas dari neraka, selamat dari siksa
dan terbebas dari sifat munafik." (HR. Ahmad dan Tabrani).
Setelah selesai menunaikan sholat Jum’at di masjid Nabawi,
kami bersiap untuk berangkat ke Mekah. Jadwal berangkat ke Mekah adalah pukul
15.00 waktu Madinah. Sehingga untuk mengisi waktu sampai pukul 15.00 tersebut
diberikan penjelasan teknis pelaksanaan ibadah Umroh oleh Mutawib kami.
Penjelasan dimulai dari cara memasang kain ihram bagi kaum pria. Sedangkan
bagi kaum wanita cukup memakai pakaian biasa yang menutup auratnya. Dijelaskan
pula hal-hal yang harus dilaksanakan selama mengenakan kain ihram dan beberapa
hal larangan selama memakai ihram.
Hal-hal yang harus dilaksanakan selama berihram atau yang
merupakan rukun umroh jumlahnya ada 5 yaitu, Niat Ihram, Thawab, Sa’i, Tahalul dan Tertib. Sedangkan sunahnya
antara lain mandi ihram (sebelum ihram), memakai wangi-wangian sebelum
ihram (bagi laki–laki), melafazdkan niat ihram di miqot sesudah sholat,
mengulang bacaan talbiyah, berdo’a saat memasuki kota Mekkah, berdo’a saat
masuk Masjidil Haram, berdo’a saat melihat Ka’bah, mencium Hajar Aswad, shalat
di Hijir Ismail, minum Air Zam -zam, memperbanyak melaksanakan Thawaf Sunnah.
Sedangkan larangan selama berihram bagi kaum pria antara
lain, tidak boleh mengenakan pakaian yang berjahit, tidak boleh mengenakan
celana dalam, tidak boleh mengenakan sepatu atau penutup kepala / kopiah, tidak
boleh memotong kuku, tidak boleh memotong (mencabut) rambut / bulu di badan,
tidak boleh membunuh binatang, tidak boleh mencabut tanaman, tidak boleh
berkata kotor, tidak boleh bermesraan suami istri, tidak boleh memakai farfum /
wangi-wangian, tidak boleh meminang / dipinang / menikah / dinikahkan, tidak
boleh memakai kaos tangan (bagi kaum wanita).
Akhirnya tanpa terasa waktu sudah hampir menunjukkan pukul
15.00 waktu Madinah. Berarti kami harus segera mandi sunah ihram, berwudhu dan
segera mengenakan pakaian ihram dari kamar hotel tempat kami menginap. Dan
tepat pukul 15.00 kami masuk bis yang membawa kami dari Madinah ke Mekah.
Sedangkan niat umroh atau miqot kami ambil dari masjid Biir Ali.
Masjid Biir Ali |
Setibanya di masjid Biir Ali kami segera sholat Asar, lalu
niat Umroh. Nah, mulai detik inilah semua larangan selama berpakaian ihram itu
berlaku. Sekarang sambil berjalan menuju bis dan selama di dalam bis kami
banyak membaca kalimat Thoyibah.
Perjalanan dari Madinah ke Mekah memakan waktu lebih kurang
5 jam dengan menempuh jarak lebih kurang 420 km. Kami tiba di Mekah lebih kurang
pukul 21.30 dan langsung menuju hotel tempat kami menginap. Hotel tempat kami
menginap adalah Elaf Almultaqa Hotel, yang jaraknya lebih kurang 500 meter dari
masjidil Haram. Setibanya di hotel dan selesai proses check in, langsung makan
malam. Setelah makan malam, kami ambil air wudhu untuk melaksanakan Thawab dan
Sa’i serta Tahalul di masjidil Haram.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar