shalat sempurna, shalat nabi, sholat nabi, shalat berjamaah, sholat berjamaah, shalat khusyu, sholat khusyu, tentang shalat, tentang sholat, bacaan shalat, bacaan sholat lazada

Selasa, 25 Juni 2013

Puncak Prosesi Ibadah Umroh

Sabtu, 16 Maret 2013 sekitar pukul 00.30 waktu Mekah kami memulai puncak prosesi ibadah umroh, yaitu Thawab 7 keliling di Ka’bah. Dengan dipandu 3 orang siswa Indonesia yang sedang belajar di Mekah kami menjalani prosesi ibadah umroh ini dengan khusyuk dan lancar.

Rukun umroh yang pertama adalah Niat yang sudah kami lakukan pada saat miqot di masjid Biir Ali. Sekarang rukun umroh yang kedua Thawab yaitu kegiatan mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali putaran dimulai dari sudut Hajar Aswad, berputarnya berlawanan dengan arah jarum jam. Bagi kaum lelaki disunnahkan membuka pundak sebelah kanan minimal untuk sebanyak 3 kali putaran. Pada saat posisi kita lurus dengan Hajar Aswad (ada tanda lampu warna hijau di sebelah kanan kita) kita
disunnahkan mengangkat tangan sambil membaca “Bismillah Allahuakbar” kemudian kita cium/kecup telapak tangan kita masing-masing. Kegiatan mencium telapak tangan ini sebenarnya sudah bisa menggantikan kegiatan mencium langsung Hajar Aswad (kalau memang tidak memungkinkan mencium langsung karena desak-desakan). Dan sebaiknya bila kita ingin mencium Hajar Aswad hendaknya dilakukan di luar acara Thawab.

Oh ya dalam hal mencium Hajar Aswad, kami mendapat pesan dari mutawib kami bahwa hendaknya jangan dilakukan dengan memaksakan diri berdesak-desakan bahkan sampai menyakiti orang lain atau membayar upah orang lain agar membantu kita. Justru kegiatan yang demikian tersebut bukannya bermanfaat justru dapat mendatangkan mudharat. Jadi kalau ada niat mau mencium Hajar Aswad sebaiknya dilakukan sendiri tanpa harus menyakiti orang lain atau mengupah orang lain.

Do’a yang dilantunkan selama Thawab kalau memang kita tidak hafal do’a tiap-tiap putaran, bisa kita baca Tasbih “Subhanallahi wal hamdulillahi wa laillahaillallah wallahuakbar”. Kemudian pada saat kita berada di sisi rukun Yamani sampai rukun Hajar Aswad kita baca do’a “Rabbana atina fidunya hasanah wa fil akhirati hasanah wa qina ‘adzabanar”.

Setelah Thawab kita cukup 7 kali putaran (selesai), selanjutnya kita disunnahkan sholat 2 rekaat di belakang Maqam Ibrahim. Di samping itu juga disunnahkan meminum air zam-zam Lalu membaca do’a yang dipimpin oleh mutawib kami.

Rukun umroh yang ketiga yaitu Sa’i. Sa’i adalah kegiatan lari-lari kecil antara bukit Safa dan bukit Marwah sebanyak 7 kali putaran. Hitungan satu putaran dimulai pada saat kita sampai di bukit Marwah. Jadi cara menghitungnya pada saat kita sampai di bukit Marwah yang pertama itulah satu putaran. Kemudian kita kembali ke bukit Safa, setelah sampai di bukit Safa berarti itu sudah dua putaran. Kesimpulannya adalah pada saat kita berada di bukit Safa hitungannya genap, sedang pada saat kita berada di bukit Marwah hitungannya ganjil.

Pada saat Sa’i disunnahkan membaca do’a dan kita cukup mengikuti panduan dari mutawib kita. Ada lagi sunnah pada saat sa’i yaitu lari kecil lebih cepat pada saat kita berada di antara lampu berwarna hijau.

Nah, setelah selesai 7 kali putaran sa’i  yang berarti posisi kita berada di bukit Marwah, kita wajib menunaikan rukun umroh yang keempat yaitu Tahalul. Tahalul adalah memotong sebagian rambut kepala kita minimal 3 helai rambut. Lebih afdol menurut sebagian pendapat kalau kita mencukur rambut kita sampai gundul. Kita boleh memotongkan rambut orang lain, tetapi syaratnya kita sendiri harus sudah memotong rambut kita duluan.


Setelah selesai Tahalul, berarti masuk rukun umroh yang kelima yaitu Tertib. Tertib berarti semua kewajiban yang merupakan rukun umroh telah kita jalani. Yaitu mulai dari Niat Ihrom, Thawab, Sa’i, Tahalul. Alhamdulillah acara prosesi puncak ibadah umroh kami telah selesai sekitar pukul 03.30 waktu Mekah. Kemudian kami kembali ke hotel penginapan kami untuk mandi pagi dan persiapan sholat subuh di Masjidil Haram yang pertama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...