Pada hari ini bahkan sejak kemarin sudah ada sebagian saudara muslim kita yang sudah menunaikan ibadah puasa. Namun sesuai dengan keputusan dari Pemerintah puasa tahun ini dimulai pada tanggal 21 Juli 2012. Kapanpun kita mulai berpuasa, asal dilandasi dengan iman dan taqwa kepada Allah SWT, insyaAllah tidak akan sia-sia ibadah kita tersebut.
Inti ibadah puasa adalah pengendalian diri dan melatih kesabaran. Yaitu mengendalikan hawa nafsu yang selama ini menguasai diri kita ini. Kita berjihad melawan hawa nafsu selama menunaikan ibadah puasa. Secara lahiriah yang semestinya halal, jadi haram dan harus dihindari pada saat berpuasa. Hal-hal yang halal seperti makan, minum, bercampur dengan suami istri dan sebagainya tentu tidak boleh kita lakukan pada saat kita sedang berpuasa.
Barang kali secara lahiriah kita semua sudah mengerti apa saja yang dapat membatalkan ibadah puasa kita.
Akan tetapi yang lebih berat adalah mencegah hal-hal yang bersifat bathiniah yang dapat merusak bahkan membatalkan ibadah puasa kita. Ini tentu tidak nampak dari luar. Dan sebagaimana kita ketahui bahwa ibadah puasa merupakan ibadah yang langsung diperhitungkan sendiri oleh Allah SWT.
Oleh karena itu selama menjalani ibadah puasa ini, kita dituntut berlatih sabar. Sabar menghadapi segala problema dan situasi di sekeliling kita. Kita berlatih sabar menghadapi saudara kita yang tidak berpuasa, sambil kita do'akan semoga kelak mereka juga mendapat hidayah dari Allah SWT sehingga mampu menunaikan ibadah puasa. Wujud kesabaran kita pada saat berpuasa terhadap orang yang tidak berpuasa, adalah kita mampu menghormatinya. Hendaknya kita jangan minta dihormati terus oleh orang yang tidak berpuasa, sehingga kita melakukan pelarangan-pelarangan terhadap mereka.
Saudaraku seiman seagama, kaum muslimin wal muslimat. Itulah sekelumit kemampuanku memaknai kesabaran di dalam ibadah puasa. Semoga yang sedikit ini memberikan bahan renungan bagi kita semua agar kita menjadi orang-orang yang sabar dan mampu mengendalikan diri dalam kehidupan sebagai individu, di dalam berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Wallahua'lam.
Inti ibadah puasa adalah pengendalian diri dan melatih kesabaran. Yaitu mengendalikan hawa nafsu yang selama ini menguasai diri kita ini. Kita berjihad melawan hawa nafsu selama menunaikan ibadah puasa. Secara lahiriah yang semestinya halal, jadi haram dan harus dihindari pada saat berpuasa. Hal-hal yang halal seperti makan, minum, bercampur dengan suami istri dan sebagainya tentu tidak boleh kita lakukan pada saat kita sedang berpuasa.
Barang kali secara lahiriah kita semua sudah mengerti apa saja yang dapat membatalkan ibadah puasa kita.
Akan tetapi yang lebih berat adalah mencegah hal-hal yang bersifat bathiniah yang dapat merusak bahkan membatalkan ibadah puasa kita. Ini tentu tidak nampak dari luar. Dan sebagaimana kita ketahui bahwa ibadah puasa merupakan ibadah yang langsung diperhitungkan sendiri oleh Allah SWT.
Oleh karena itu selama menjalani ibadah puasa ini, kita dituntut berlatih sabar. Sabar menghadapi segala problema dan situasi di sekeliling kita. Kita berlatih sabar menghadapi saudara kita yang tidak berpuasa, sambil kita do'akan semoga kelak mereka juga mendapat hidayah dari Allah SWT sehingga mampu menunaikan ibadah puasa. Wujud kesabaran kita pada saat berpuasa terhadap orang yang tidak berpuasa, adalah kita mampu menghormatinya. Hendaknya kita jangan minta dihormati terus oleh orang yang tidak berpuasa, sehingga kita melakukan pelarangan-pelarangan terhadap mereka.
Saudaraku seiman seagama, kaum muslimin wal muslimat. Itulah sekelumit kemampuanku memaknai kesabaran di dalam ibadah puasa. Semoga yang sedikit ini memberikan bahan renungan bagi kita semua agar kita menjadi orang-orang yang sabar dan mampu mengendalikan diri dalam kehidupan sebagai individu, di dalam berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Wallahua'lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar