shalat sempurna, shalat nabi, sholat nabi, shalat berjamaah, sholat berjamaah, shalat khusyu, sholat khusyu, tentang shalat, tentang sholat, bacaan shalat, bacaan sholat lazada

Kamis, 28 Juni 2012

Antara Manusia dan Handphone

Sebelumnya mohon maaf kalau saya membuat perbandingan antara manusia dan handphone. Bukan maksud saya merendahkan martabat manusia, tetapi ungkapan ini sekedar menganalogikan untuk mengambil hikmah bagi kita semua.

Sudah tidak asing lagi tentunya bagi kita barang yang namanya handphone. Hampir semua orang mulai dari anak-anak sampai orang tua dapat dipastikan memiliki handphone. Yah, dengan alat yang namanya handphone ini, kita dimanjakan dengan berbagai kemudahan dalam berkomunikasi.

Banyak pilihan handphone di pasar sesuai dengan selera kita. Bagi yang berkantong tebal, tentu memilih handphone dengan tampilan, fitur dan berbagai kecanggihan lainnya. Sedang bagi yang kurang mampu tentu
cuma memilih handphone yang sekedar bisa untuk berkomunikasi. Tidak masalah apapun pilihan Anda. Karena fungsi utama handphone adalah sebagai alat komunikasi.

Bagaimana seandainya handphone dengan harga mahal, tampilan keren, fitur lengkap serba canggih tetapi tidak bisa menerima signal telepon? Tentu kita akan mengatakan bahwa handphone tersebut tidak lebih sebagai barang rongsokan yang tidak ada gunanya. Yah, apalah artinya handphone harganya mahal, keren dan fiturnya lengkap kalau tidak bisa menerima signal telepon? Di sini dapat dipastikan bahwa kita tentu tidak akan mau memiliki handphone semacam itu. Karena fungsi utamanya sebagai alat komunikasi tidak terpenuhi.

Mari sekarang kita perhatikan diri kita sendiri. Apalah artinya body bagus, kulit mulus, penampilan keren, banyak uang (harta), disanjung dan dihormati oleh orang-orang di sekitarnya tetapi tidak pernah ada signal kepada Sang Khaliq Allah Azza wa Jalla? Orang semacam itu barangkali bisa kita analogikan dengan handphone yang mahal, keren dengan fitur lengkap tetapi tidak bisa menerima signal telepon. Ya, rongsokan juga namanya. Na'udzubillahi mindzalik.

Signal kepada Allah SWT ini tentu berupa Iman. Iman yang teguh dan kokoh mengantarkan dirinya untuk selalu intens berkomunakasi dengan Allah SWT. Dia lebih mencintai Allah SWT dan tidak ingin disanjung oleh orang-orang di dunia ini. Dia hanya ingin disanjung oleh Allah SWT di akhirat kelak, karena iman dan taqwanya kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW.

Nah, sekarang terserah Anda mau jadi manusia yang memiliki signal kuat kepada Allah SWT atau menjadi manusia rongsokan yang tidak pernah punya signal kepada Allah SWT, sehingga Anda bebas berbuat semau Anda di dunia ini. Pilihan Anda saat ini akan menentukan kehidupan Anda di akhirat kelak yang akan kekal selama-lamanya.

Selagi masih sadar akan tujuan hidup kita di dunia ini yang cuma sementara, mari kita berusaha beramar ma'ruf nahi mungkar untuk bekal hidup kita di akhirat yang kekal selama-lamanya. Semoga Allah SWT memberikan kemudahan bagi kita semua untuk beramal sholeh dan selalu membimbing kita pada jalan lurus yang diridhoi-Nya. Amin ya Robal 'alamin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...