Tentunya kita semua tahu bahwa mencuri adalah perbuatan yang tidak baik. Sehingga orangnya pun yang namanya pencuri pasti juga tidak baik. Kategori mencuri tidak tergantung besar - kecilnya atau banyak -sedikitnya barang yang kita curi. Meski cuma sedikit kalau itu bukan hak kita, lalu kita ambil, itu namanya juga mencuri. Waspadalah.
Peringatan dalam judul tulisan saya kali ini saya sadur dari pesan Rasulullah SAW, bahwa beliau berpesan janganlah kita menjadi pencuri yang paling buruk? Jadi pencuri apa itu? Yaitu pencuri dalam shalat. Lho koq, dalam shalat ada pencuri? Iya, kita tidak sadar bahwa setiap hari kita shalat justru kita mendapat predikat jadi pencuri yang paling buruk. Na'udzubillah. Apa itu? Yaitu orang yang tidak khusyu' pada waktu Ruku' dan Sujudnya saat sedang shalat.
Shalat adalah ibadah fisik dan rohani untuk berkomunikasi secara langsung kepada Allah SWT. Kita sering lalai dalam shalat. Entah itu kita suka menunda-nunda melaksanakan shalat setelah tiba waktunya atau kalau toh tidak menunda waktu shalat tetapi gerakan shalat kita bagi ayam mematuk makanannya. Cepat dan terburu-buru. Tidak sadarkah kita bahwa saat itu kita sedang berkomunikasi langsung dengan Dzat Yang Maha Agung, Dzat yang memberikan hidup dan kehidupan kepada kita?
Nah, kembali pada judul tulisan saya di atas, kalau dalam melaksanakan shalat khususnya pada saat Ruku' dan Sujud kita lakukan dengan terburu-buru, maka kita termasuk pencuri terburuk dalam shalat. Kita sering mendapat tausyiah dari para ustadz tentang pelajaran shalat, yaitu pada saat Ruku' hendaknya punggung kita rata terlebih dahulu baru membaca bacaan Ruku'. Setelah selesai membaca bacaan Ruku' kita ambil nafas 1 kali, baru bangkit I'tidal. Begitu pula pada saat Sujud, hendaknya seluruh anggota tubuh yang harus menempel ke lantai benar-benar telah menempel secara sempurna. Mulai dari lutut, jari-jari kedua kaki, kedua telapak tangan, dahi semua menempel dengan sempurna baru kita membaca bacaan Sujud. Setelah selesai membaca bacaan Sujud, beri jeda ambil nafas 1 kali baru duduk.
Sekiranya kita masih merasa berat melakukan yang demikian itu, amannya ikut saja shalat berjamaah 5 waktu di masjid. Karena dengan shalat berjamaah, kita sebagai makmum cuma mengikuti gerakan imam. Jadi sedikit banyak kekhusyukan kita ditanggung oleh imam.
Lain halnya kalau kita melakukan shalat sunah sendirian, mesti harus kita lakukan dengan gerakan dan bacaan Ruku' dan Sujud secara sempurna.
Semoga tulisan singkat ini bermanfaat bagi kita semua sebagai bahan introspeksi diri atas pelaksanaan shalat kita sehari-hari. Kuncinya kalau tidak mau jadi pencuri yang terburuk dalam shalat, lakukanlah shalat dengan tertib, khusyuk dan sempurna sesuai yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Wallahu a'lam.
Peringatan dalam judul tulisan saya kali ini saya sadur dari pesan Rasulullah SAW, bahwa beliau berpesan janganlah kita menjadi pencuri yang paling buruk? Jadi pencuri apa itu? Yaitu pencuri dalam shalat. Lho koq, dalam shalat ada pencuri? Iya, kita tidak sadar bahwa setiap hari kita shalat justru kita mendapat predikat jadi pencuri yang paling buruk. Na'udzubillah. Apa itu? Yaitu orang yang tidak khusyu' pada waktu Ruku' dan Sujudnya saat sedang shalat.
Shalat adalah ibadah fisik dan rohani untuk berkomunikasi secara langsung kepada Allah SWT. Kita sering lalai dalam shalat. Entah itu kita suka menunda-nunda melaksanakan shalat setelah tiba waktunya atau kalau toh tidak menunda waktu shalat tetapi gerakan shalat kita bagi ayam mematuk makanannya. Cepat dan terburu-buru. Tidak sadarkah kita bahwa saat itu kita sedang berkomunikasi langsung dengan Dzat Yang Maha Agung, Dzat yang memberikan hidup dan kehidupan kepada kita?
Nah, kembali pada judul tulisan saya di atas, kalau dalam melaksanakan shalat khususnya pada saat Ruku' dan Sujud kita lakukan dengan terburu-buru, maka kita termasuk pencuri terburuk dalam shalat. Kita sering mendapat tausyiah dari para ustadz tentang pelajaran shalat, yaitu pada saat Ruku' hendaknya punggung kita rata terlebih dahulu baru membaca bacaan Ruku'. Setelah selesai membaca bacaan Ruku' kita ambil nafas 1 kali, baru bangkit I'tidal. Begitu pula pada saat Sujud, hendaknya seluruh anggota tubuh yang harus menempel ke lantai benar-benar telah menempel secara sempurna. Mulai dari lutut, jari-jari kedua kaki, kedua telapak tangan, dahi semua menempel dengan sempurna baru kita membaca bacaan Sujud. Setelah selesai membaca bacaan Sujud, beri jeda ambil nafas 1 kali baru duduk.
Sekiranya kita masih merasa berat melakukan yang demikian itu, amannya ikut saja shalat berjamaah 5 waktu di masjid. Karena dengan shalat berjamaah, kita sebagai makmum cuma mengikuti gerakan imam. Jadi sedikit banyak kekhusyukan kita ditanggung oleh imam.
Lain halnya kalau kita melakukan shalat sunah sendirian, mesti harus kita lakukan dengan gerakan dan bacaan Ruku' dan Sujud secara sempurna.
Semoga tulisan singkat ini bermanfaat bagi kita semua sebagai bahan introspeksi diri atas pelaksanaan shalat kita sehari-hari. Kuncinya kalau tidak mau jadi pencuri yang terburuk dalam shalat, lakukanlah shalat dengan tertib, khusyuk dan sempurna sesuai yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Wallahu a'lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar