Tanpa terasa tahun baru 1433 H telah belalu 1 bulan. Kini kita berada di penghujung tahun 2011. Esok kita akan memasuki tahun baru 2012. Memasuki tahun baru tentunya banyak pengharapan akan kesuksesan dalam kehidupan dan yang terpenting adalah peningkatan kualitas keimanan kita.
Beberapa hal untuk meningkatkan kualitas keimanan kita agar kita menjadi insan terbaik di antaranya adalah:
1. Kita harus budayakan rasa malu.
Rasa malu pada kaum pria itu baik, tetapi lebih baik lagi apabila kaum wanita memiliki rasa malu. Wanita adalah tiang negara. Apabila hilang rasa malu pada kaum wanita, maka tunggu saja saat kehancuran sebuah negara itu. Wanita yang sudah tidak memiliki rasa malu, pada skala paling kecil akan merusak martabat dan
harga dirinya sendiri. Lalu meningkat menuju ke sebuah kehancuran rumah tangganya. Begitu seterusnya hingga ke skala yang lebih besar, masyarakat sekitar bahkan negara. Jadi pantas kalau dikatakan bahwa kaum wanita adalah tiang negara. Rusak kaum wanita, rusak pula negaranya.
Rasa malu yang harus kita budayakan bukan berarti malu untuk tampil ke depan dan dalam hal membela dan memperjuangkan kebajikan. Tetapi malu untuk melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma-norma dan nilai-nilai agama serta norma-norma dan nilai-nilai luhur kehidupan. Kita harus malu pada diri kita sendiri mana kala kita melakukan perbuatan aniaya terhadap diri kita sendiri. Kita harus merasa malu kepada Allah SWT manakala kita banyak meninggalkan perintah-Nya. Kita juga harus merasa malu manakala melakukan perbuatan yang merugikan orang lain, seperti halnya korupsi, menipu, memanipulasi, berbohong, mencuri dan sebagainya.
2. Kita harus bersikap adil.
Adil bukan berarti setiap orang harus mendapatkan perlakuan atau bagian yang sama. Tetapi adil adalah apabila orang mendapat bagian sesuai dengan haknya. Kita wajib bersikap adil terhadap orang-orang yang menjadi tanggung jawab kita. Karena pada dasarnya setiap kita adalah pemimpin. Yaitu pemimpin bagi diri kita sendiri atau pemimpin dalam keluarga. Di sinilah sikap adil harus benar-benar kita tegakkan agar tercipta harmoni dalam kehidupan keluarga kita.
Dalam skala besar, para pemimpin negara wajib bersikap adil terhadap rakyatnya. Pemimpin yang adil, maka rakyatnya pun akan sejahtera. Pemimpin yang adil tidak akan pandang bulu dalam menegakkan dan menjalankan suatu aturan. Meski orang kaya atau pejabat negara sekalipun, kalau memang salah ya harus menerima hukuman secara adil sesuai dengan kesalahannya. Jadi dalam hal adil ini hendaknya jangan sampai terjadi seorang maling ayam, hukumannya lebih berat dari pada para koruptor yang memakan uang rakyat milyaran rupiah.
3. Bersedekah.
Bersedekah itu merupakan perbuatan baik dan mulia bagi orang kaya. Tetapi akan lebih baik dan mulia lagi kalau sedekah itu dilakukan oleh orang miskin. Karena kalau orang kaya bersedekah itu sudah sewajarnya karena pasti mampu. Namun bagi orang miskin yang barang kali untuk makan sendiri saja susah, tapi masih mau bersedekah itu baru luar biasa.
Prinsip bersedekah ini setidaknya mengingatkan kita bahwa tangan di atas itu lebih baik dari pada tangan di bawah. Namun tidak jarang kita jumpai pada sebagian kalangan para pejabat kita, barang kali karena sudah hilangnya rasa malu tadi maka tak segan-segan masih meminta-minta. Meminta dengan alasan untuk perjalanan dinas lah atau apalah alasan yang dibuat-buat untuk keperluan keluarganya.
Itulah sekelumit idealisme untuk membentuk insan terbaik dan tentu masih banyak lagi yang lainnya. Silakan pembaca menambahkan sendiri. Harapan saya semoga yang sekelumit itu mampu menggugah diri saya pribadi agar menjadi insan yang lebih baik di tahun 2012 dibandingkan tahun 2011. Semoga Allah SWT meridhoi usaha kita, sehingga kita mampu istiqomah melaksanakannya. Amin ya Robal 'alamin.
Beberapa hal untuk meningkatkan kualitas keimanan kita agar kita menjadi insan terbaik di antaranya adalah:
1. Kita harus budayakan rasa malu.
Rasa malu pada kaum pria itu baik, tetapi lebih baik lagi apabila kaum wanita memiliki rasa malu. Wanita adalah tiang negara. Apabila hilang rasa malu pada kaum wanita, maka tunggu saja saat kehancuran sebuah negara itu. Wanita yang sudah tidak memiliki rasa malu, pada skala paling kecil akan merusak martabat dan
harga dirinya sendiri. Lalu meningkat menuju ke sebuah kehancuran rumah tangganya. Begitu seterusnya hingga ke skala yang lebih besar, masyarakat sekitar bahkan negara. Jadi pantas kalau dikatakan bahwa kaum wanita adalah tiang negara. Rusak kaum wanita, rusak pula negaranya.
Rasa malu yang harus kita budayakan bukan berarti malu untuk tampil ke depan dan dalam hal membela dan memperjuangkan kebajikan. Tetapi malu untuk melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma-norma dan nilai-nilai agama serta norma-norma dan nilai-nilai luhur kehidupan. Kita harus malu pada diri kita sendiri mana kala kita melakukan perbuatan aniaya terhadap diri kita sendiri. Kita harus merasa malu kepada Allah SWT manakala kita banyak meninggalkan perintah-Nya. Kita juga harus merasa malu manakala melakukan perbuatan yang merugikan orang lain, seperti halnya korupsi, menipu, memanipulasi, berbohong, mencuri dan sebagainya.
2. Kita harus bersikap adil.
Adil bukan berarti setiap orang harus mendapatkan perlakuan atau bagian yang sama. Tetapi adil adalah apabila orang mendapat bagian sesuai dengan haknya. Kita wajib bersikap adil terhadap orang-orang yang menjadi tanggung jawab kita. Karena pada dasarnya setiap kita adalah pemimpin. Yaitu pemimpin bagi diri kita sendiri atau pemimpin dalam keluarga. Di sinilah sikap adil harus benar-benar kita tegakkan agar tercipta harmoni dalam kehidupan keluarga kita.
Dalam skala besar, para pemimpin negara wajib bersikap adil terhadap rakyatnya. Pemimpin yang adil, maka rakyatnya pun akan sejahtera. Pemimpin yang adil tidak akan pandang bulu dalam menegakkan dan menjalankan suatu aturan. Meski orang kaya atau pejabat negara sekalipun, kalau memang salah ya harus menerima hukuman secara adil sesuai dengan kesalahannya. Jadi dalam hal adil ini hendaknya jangan sampai terjadi seorang maling ayam, hukumannya lebih berat dari pada para koruptor yang memakan uang rakyat milyaran rupiah.
3. Bersedekah.
Bersedekah itu merupakan perbuatan baik dan mulia bagi orang kaya. Tetapi akan lebih baik dan mulia lagi kalau sedekah itu dilakukan oleh orang miskin. Karena kalau orang kaya bersedekah itu sudah sewajarnya karena pasti mampu. Namun bagi orang miskin yang barang kali untuk makan sendiri saja susah, tapi masih mau bersedekah itu baru luar biasa.
Prinsip bersedekah ini setidaknya mengingatkan kita bahwa tangan di atas itu lebih baik dari pada tangan di bawah. Namun tidak jarang kita jumpai pada sebagian kalangan para pejabat kita, barang kali karena sudah hilangnya rasa malu tadi maka tak segan-segan masih meminta-minta. Meminta dengan alasan untuk perjalanan dinas lah atau apalah alasan yang dibuat-buat untuk keperluan keluarganya.
Itulah sekelumit idealisme untuk membentuk insan terbaik dan tentu masih banyak lagi yang lainnya. Silakan pembaca menambahkan sendiri. Harapan saya semoga yang sekelumit itu mampu menggugah diri saya pribadi agar menjadi insan yang lebih baik di tahun 2012 dibandingkan tahun 2011. Semoga Allah SWT meridhoi usaha kita, sehingga kita mampu istiqomah melaksanakannya. Amin ya Robal 'alamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar