Sabar menurut arti katanya berarti menahan. Sedangkan menurut istilahnya berarti menahan diri. Jadi kemampuan seseorang untuk menahan diri dari segala godaan, tantangan, rintangan, dan cobaan itulah sabar. Dalam syariah setidaknya kita memahami kata sabar tersebut dalam tiga hal yaitu: Pertama sabar dalam bertakwa atau taat atas perintah Allah SWT. Kedua sabar dalam menghindari hal-hal yang diharamkan oleh Allah SWT. Ketiga sabar dalam menghadapi cobaan dan menerima takdir dari Allah SWT.
Kaum muslimin yang dirahmati Allah SWT, dalam hal sabar menghadapi cobaan dan takdir Allah SWT, hendaknya kita jangan mengartikan sabar dalam artian pasrah tanpa daya. Bila pengertian kita seperti itu berarti kita telah berputus asa atas rahmat Allah SWT. Padahal putus asa adalah perbuatan dosa. Jadi sabar menurut kita orang Islam adalah sabar yang aktif bukan pasif.
Sabar yang aktif adalah sabar menjalani cobaan dari Allah SWT, seraya selalu berusaha untuk mengatasi
cobaan itu dengan selalu memanjatkan do'a mohon petunjuk kepada Allah SWT. Tidak mudah putus asa, melainkan selalu optimis bahwa pasti Allah SWT akan memberikan jalan terbaik dari cobaan yang diberikan kepada kita tersebut. Kata ibarat, tidak ada anak sekolah hendak lulus sekolah kecuali harus menempuh ujian terlebih dahulu.
Itulah hakikat sabar yang sebenarnya bagi kita kaum muslimin. Jadi kaum muslimin ini selalu indah dalam menjalani hidup dan kehidupannya di dunia ini. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, bahwa seorang mukmin apabila mendapatkan nikmat dia akan bersyukur, tetapi manakala ditimpa cobaan atau musibah dia akan sabar.
Keindahan apa lagi dalam hidup ini yang bisa menandingi rasa syukur dan sabar? Semakin diberi nikmat oleh Allah SWT semakin banyak pula rasa syukurnya kepada Allah SWT. Bertambah bersyukur, akan semakin bertambah nikmat yang akan Allah SWT berikan kepada kita. Sebaliknya kalau kita tidak pandai mensyukuri nikmat yang Allah SWT berikan kepada kita, niscaya adzab Allah SWT sangatlah pedih. Manakala kita ditimpa musibah atau mendapat cobaan dari Allah SWT, sikap terindah yang mesti kita tunjukkan adalah sabar. Sabar menjalani dan sabar mengatasinya seraya selalu optimis dan penuh pengharapan atas rahmat Allah SWT.
Saudaraku seiman seagama, mari kita selalu berdo'a kepada Allah SWT agar kiranya kita digolongkan sebagai umat-Nya yang pandai mensyukuri atas nikmat-nikmat yang telah Allah SWT berikan kepada kita dan juga kita digolongkan sebagai umat-Nya yang sabar. Amin ya Robal'alamin. Wallahua'lam.
Kaum muslimin yang dirahmati Allah SWT, dalam hal sabar menghadapi cobaan dan takdir Allah SWT, hendaknya kita jangan mengartikan sabar dalam artian pasrah tanpa daya. Bila pengertian kita seperti itu berarti kita telah berputus asa atas rahmat Allah SWT. Padahal putus asa adalah perbuatan dosa. Jadi sabar menurut kita orang Islam adalah sabar yang aktif bukan pasif.
Sabar yang aktif adalah sabar menjalani cobaan dari Allah SWT, seraya selalu berusaha untuk mengatasi
cobaan itu dengan selalu memanjatkan do'a mohon petunjuk kepada Allah SWT. Tidak mudah putus asa, melainkan selalu optimis bahwa pasti Allah SWT akan memberikan jalan terbaik dari cobaan yang diberikan kepada kita tersebut. Kata ibarat, tidak ada anak sekolah hendak lulus sekolah kecuali harus menempuh ujian terlebih dahulu.
Itulah hakikat sabar yang sebenarnya bagi kita kaum muslimin. Jadi kaum muslimin ini selalu indah dalam menjalani hidup dan kehidupannya di dunia ini. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, bahwa seorang mukmin apabila mendapatkan nikmat dia akan bersyukur, tetapi manakala ditimpa cobaan atau musibah dia akan sabar.
Keindahan apa lagi dalam hidup ini yang bisa menandingi rasa syukur dan sabar? Semakin diberi nikmat oleh Allah SWT semakin banyak pula rasa syukurnya kepada Allah SWT. Bertambah bersyukur, akan semakin bertambah nikmat yang akan Allah SWT berikan kepada kita. Sebaliknya kalau kita tidak pandai mensyukuri nikmat yang Allah SWT berikan kepada kita, niscaya adzab Allah SWT sangatlah pedih. Manakala kita ditimpa musibah atau mendapat cobaan dari Allah SWT, sikap terindah yang mesti kita tunjukkan adalah sabar. Sabar menjalani dan sabar mengatasinya seraya selalu optimis dan penuh pengharapan atas rahmat Allah SWT.
Saudaraku seiman seagama, mari kita selalu berdo'a kepada Allah SWT agar kiranya kita digolongkan sebagai umat-Nya yang pandai mensyukuri atas nikmat-nikmat yang telah Allah SWT berikan kepada kita dan juga kita digolongkan sebagai umat-Nya yang sabar. Amin ya Robal'alamin. Wallahua'lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar